5 Prinsip Dasar Usaha Properti Syariah
Kamis, 04 Januari 2018
Tambah Komentar

Usaha properti syariah - Dunia properti memang terus
diminati banyak pihak selama ini. Kian banyaknya masyarakat yang hendak menginginkan properti
khususnya rumah, maka hal ini membuat para developer berlomba-lomba menciptakan
properti yang tepat sesuai dengan sasaran masyarakat yang ditargetkan. Namun karena indonesia adalah penduduknya
paling banyak didominasi oleh umat muslim, maka kebutuhan akan properti dengan
skema pembiayaan syariah sangat dinantikan. Hal itu mendorong para pengembang untuk membangun hunian dengan skema
pembiayaan syariah.
Hasilnya di pasaran, properti syariah ini sangat laku dan
banyak diminati oleh masyarakat.
Hal ini seharusnya menjadi peluang bagi pengusaha-pengusaha
muslim untuk mendirikan usaha properti syariah. Kenapa begitu? Ya karena
dilihat potensinya yang sangat besar dan menjanjikan bahkan buktinya sudah
benar-benar nyata. Masyarakat yang dulunya pernah merasakan sistem pembiayaan
yang konvensional, mereka menyadari bahwa pembiayaan syariah memiliki beberapa
kelebihan.
Prinsip Dasar Usaha Properti Syariah
Hal ini hal yang harus diketahui juga oleh siapa saja developer
syariah atau baru mau terjun kesana mengenai prinsif dasar properti syariah itu
sendiri. Nah ada beberapa prinsif dasar yang sebaiknya anda ketahui diantaranya
adalah sebagai berikut:
1#Terhindar dari
Praktek-Praktek yang Dilarang
Jelas sekali bahwa dalam syariah, ada aturan-aturan tertentu
yang memang harus diperhatikan dan dijadikan acuan. Ada beberapa praktek yang
dilarang dalam bisnis seperti penipuan, riba dan juga yang lainnya. Hal yang
paling penting dan riskan adalah tentang ‘riba’. Dalam bisnis properti syariah,
pembiayan tidak bisa dilakukan dengan bank konvensional melainkan harus melalui
bank syariah.
2# Dijual untuk
Kebutuhan Syariah
Nah akan lebih baik lagi jika properti syariah ini dijual
untuk kebutuhan syariah. Maksudnya apa? Maksudnya adalah agar properti yang
dijual itu nantinya tidak akan digunakan untuk tempat maksiat atau hal lain
yang tak sesuai dengan aturan agama. Dalam hal ini, calon pembeli juga memang
harus benar-benar diseleksi atau setidaknya dia adalah pembeli muslim yang
memiliki kepribadian baik.
3# Menggunakan Skema
dan Akad Syariah
Nah kemudian hal yang tak kalah
penting juga adalah tentang skema atau akad
yang yang digunakan. Jelas sekali bahwa dalam styariah, yang paling
menonjol dan menentukan ke-halalan aktifitas bisnis atau jual beli adalah akad. Akada apa saja yang bisa
digunakan? Bisa gunakan jual beli istisna, musyarakah, ijarah maudzufatu dzimah
dan lain-lain.
4# Terhindar Dari
Praktik Suap (Risywah)
Selanjutnya dalam proses pembelian atau pembangunannya, itu
tak boleh ada unsur suap. Selama ini sering terjadi kasus suap khususnya dalam
pengadaan tender proyek. Dalam hal ini, jelas bahwa anda butuh hati-hati agar
tak menerima suap untuk meloloskan salah satu perusahaan kontraktor agar bisa
mendapatkan tender tersebut.
5# Bisnis ini Harus
Jadi Jalan Dakwah
Prinsif lainnya adalah bahwa sebaiknya apapun yang kita
lakukan dalam kehidupan itu semata-mata untuk ada di jalan allah. Kta harus
senantiasa mengajak kebaikan (dakwah) pada orang-orang di sekitar kita dan kita
akan mendapatkan pahala dari itu semua. Semuanya dilakukan untuk kebaikan
bersama, saling tolong menolong dan membantu sesama.
Nah demikian beberapa prinsif dasar yang sebaiknya dipegang
teguh oleh siapa saja yang terjun dunia properti syariah. Sebaiknya anda bisa
perhatikan semua prinsif dasar tersebut sebelum benar-benar yakin untuk membuka
atau terjun ke usaha properti syariah tersebut.
Belum ada Komentar untuk "5 Prinsip Dasar Usaha Properti Syariah"
Posting Komentar