Perbedaan Bank Konvensional dan Syariah Dilengkapi Tabel
Kamis, 18 Januari 2018
Tambah Komentar

Perbedaan bank konvensional dan bank syariah - Islam punya aturan hukum yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat termasuk juga dalam aspek muamallah. Selama ini, konsep islam ini seringkali menjadi revisionist atas apa yang sudah ada di masyarakat khususnya yang berhubungan dengan ruang kehidupan orang-orang islam.
Salah satunya dalam dunia perbankan, dulu sebelumnya sudah ada sistem bank yang masuk ke indonesia namun memang konsep bank itu diambil dari sistem kafitalis. Setelah berlaku dan banyak diterapkan, ternyata ada beragam kekurangan dan ketidakadilan sehingga munculah konsep islam masuk yakni ‘bank syariah’.
Mungkin sebagian dari anda sudah banyak mendengar istilah bank syariah itu atau mungkin sebagian diantaranya juga sudah pernah menggunakan layanan bank tersebut. namun kemudian ternyata pada kenyataannya masih banyak yang belum paham dengan apa yang dimaksud bank syariah itu dan apa yang ditawarkan.
Jika mereka tahu, sepertinya mau juga untuk menggunakan jasa perbankan syariah itu. sayangnya juga kebanyakan mereka gak mau untuk mencari informasinya sendiri, maka dari itu butuh penjelasan khusus dari media kepada mereka. Maka dari itu, saya dalam kesempatan ini akan menjelaskannya semoga bermanfaat untuk pemahaman.
Apa Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah?
Yang pertama dadan paling utama ingin diketahui itu biasanya tentang perbedaan mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional. Bahkan ini menjadi keharusan juga untuk dipahami lebih awal sebelum yakin untuk mengambil salah satu jasa perbankan di bank syariah. Nah mengenai perbedaan bank konvensional dan bank syariah, sebetulnya ada beberapa jenisnya. Namun secara umum anda bisa memahaminya dengan mudah melalui beberapa penjelasan tabel dibawah ini:
DIMENSI POKOK
|
BANK KONVENSIONAL
|
BANK SYARIAH
|
Landasan Hukum
|
Qur’an, Hadis, aftwa ulama
|
Hukum positif
|
Keuntungan
|
Bunga
|
Bagi hasil
|
Penentuan Pembayaran
|
Tidak berdasarkan untung/rugi
|
Berdasarkan untung dan rugi
|
Dasar perhitungan
|
Presentasi tertentu dari pinjaman
|
Berdasar keuntungan yang diperoleh (nisbah bagi hasil)
|
Kewajiban membayar
|
Tetap harus dibayar meski rugi
|
Dibayar bila ada untung, bila rugi maka ditanggung dua pihak
|
Besaran pembayaran
|
Besar bunga tetap
|
Disesuaikan dengan keuntungan
|
Kedudukan
|
Bunga adalah haram
|
Bagi hasil adalah halal
|
Jenis usaha yang dibiayai
|
Tidak ada batasan
|
Harus sesuai syariah
|
Persyaratan jaminan
|
Mutlak harus ada
|
Tidak mutlak
|
Perjanjian
|
Sesuai dengan hukum positif
|
Hukum positif dan akad syariah
|
Hubungan
|
Bank dan nasabah sebagai debitur dan kreditur
|
Bank dan nasabah sebagai mitra
|
Dewan pengawas
|
BI, Bapepam dan komisaris
|
Ada tambahan yakni dari dewan pengawas syariah (DPS)
|
Orientasi
|
Keuntungan semata
|
Keuntungan dunia dan akherat
|
Sengketa
|
Pengadilan negeri
|
Musyawarah dan pengadilan agama
|
Operasional perusahaan
|
Etika universal dan kemanusian
|
Ada etika syariah
|
Dari penjelasan yang disebutkan diatas sangat jelas sekali bahwa keberadaan sistem bank syariah ini memang lebih menguntungkan dibanding dengan sistem bank konvensional. Maka dari itu tak salah juga jika pada kenyataannya banyak orang –orang yang tertarik dengan sistem syariah itu bahkan dari orang-orang non muslim.
Faktanya, kita bisa lihat bahwa ada banyak sekali lembaga keuangan baik bank ataupun non bank yang kini terjun ke syariah. Bahkan banyak juga bank umum yang sebelumnya sudah beroperasi yang kemudian membuka unik usaha khusus pelayanan perbankan syariah.
Nah, bagaimana apakah penjelasan perbedaan bank konvensional dan bank syariah diatas sudah jelas. Untuk pembahasan lain yang lebih detail dan mendalam, saya akan share informasinya dalam beberapa artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung selama membaca artikel-artikel lainnya di blog ini ya..
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Bank Konvensional dan Syariah Dilengkapi Tabel"
Posting Komentar