Perbedaan Asuransi Syariah vs Konvensional dalam Tabel
Rabu, 17 Januari 2018
Tambah Komentar

Perbedaan prinsip asuransi syariah dan konvensional - Istilah asuransi syariah kini memang tengah menyeruak. Banyak perusahaan yang menawarkannya, banyak pula orang-orang yang tertarik untuk memilihnya.
Namun sebagian besar orang khususnya umat muslim masih belum paham apa yang menjadi perbedaan antara asuransi umum biasa (konvensional) dengan asuransi sistem syariah ini. Karenanya, perlu dijelaskan secara mendalam tentang informasi tersebut sehingga bisa dipahami, dan disadari akan pentingnya penggunaan asuransi syariah itu.
Sebetulnya jika dilihat dari9 sejarahnya, asuransi syariah ini muncul setelah sebelumnya ada konsep asuransi umum. Dengan kata lain, asuransi syariah ini muncul untuk tujuan meng-islamisasi asuransi umum yang dianggap memiliki beberapa kekurangan bahkan kecurangan yang merugikan peserta asuransi tersebut.
Sementara dalam asuransi syariah, semuanya ada perombakan yakni dimana segala sesuatu yang dilakukan dalam pengelolaan asuransi ini haruslah didasarkan pada nilai-nilai dasar islam baik dari al-qur’an, hadis, fatwa ulama dan lainnya.
Tabel Perbedaan Asuransi Syariah vs Konvensional
Nah kali ini akan dijelaskan tentang perbedaan prinsip asuransi syariah dan konvensional dengan lebih detail. Namun untuk memudahkan anda dalam memahami semua itu, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan tabel khusus dibawah ini. Silahkan anda perhatikan tabel tersebut, dan penjelasannya akan dijelaskan selanjutnya:
Dimensi
|
Syariah
|
Konvensional
|
Landasan
|
Mencari ridha Allah
|
Orientasi dunia saja
|
Sejarah
|
Berasal dari al-qur’an seperti ta’wil mimpi nabi yusuf
|
Diambil dari kisah masyarakat babylonia
|
Sumber hukum
|
Al-qur’an, Hadis dan hukum positif
|
Undang-undang dan hukum positif
|
Akad
|
Akad utama (akad Tabarru)
Akad Komersial (Mudharabah, mutsyarakah, dll)
|
Lebih pada jual beli dengan adanya ketidakpastian
|
Sistem
|
Sharing risk
|
Transfer of risk
|
Struktur
|
Ada Dewan Pengawas Syariah
|
Tidak Ada
|
Sistem akutansi
|
Pemisahan dana yang masuk antara dana tabarru dan dana investasi
|
Tidak ada pemisahan dana
|
Peran perusahaan
|
Perusahaan hanya sebagai pengelola
|
Perusahaan jadi pemilik dana peserta
|
Desain produk
|
Terhindar dari riba, maysir dan gharar
|
Produknya sering melibatkan unsur riba, maysir dan gharar
|
Objek wisata
|
Dana investasi asuransi disertakan ke investasi yang sesuai dengan
hukum syariah
|
Tidak ada larangan untuk itu, bisa diinvestasikan pada apa saja
|
Pola marketing
|
Terikat dengan etika ekonomi dan bisnis islam
|
Tidak
|
Pembayaran klaim
|
Berasal dari dana tabarru
|
Berasal dari rekening perusahaan
|
Surplus under writing
|
Dibagikan kembali kepada peserta
|
Menjadi milik perusahaan
|
Kebijakan Dana Hangus
|
Tidak Ada
|
Ada
|
Budaya perusahaan
|
Berdasarkan budaya kerja islami
|
Berdasarkan nilai universal dan kemanusiaan
|
GCG
|
GCG mengacu pada hukum syariah dan positif
|
GCG hanya mengacu pada hukum positif
|
Kewajiban lain
|
Dibebani beban pajak
|
Tidak ada kewajiban pajak
|
Nah, bagaimana apakah anda sudah melihat tabel diatas? Jadi mana sebetulnya yang lebih menguntungkan untuk anda pilih? jelas sekali kalau asuransi syariah dianggap memiliki kelebihan karena cendering lebih memenuhi unsur keadilan dibandingkan dengan yang konvensional. Semoa informasi tentang perbedaan prinsip asuransi syariah dan konvensional bisa membantu untuk anda..
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Asuransi Syariah vs Konvensional dalam Tabel"
Posting Komentar